Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nusantara

Koperasi Jasa Sayaga Milik Korpri Bagikan Keuntungan Ke Anggotanya

21
×

Koperasi Jasa Sayaga Milik Korpri Bagikan Keuntungan Ke Anggotanya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

detakhukum.id, Bogor – Koperasi Jasa Sayaga milik Korpri Kabupaten Bogor bergerak di bidang bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.169.33, yang dibangun sejak tahun 2008 terletak di Jalan Tegar Beriman Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tiap tahun membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota.

Koperasi ini menjadi sorotan, sebab, semenjak beroperasi di tahun 2015 dalam sehari penjualan laku 15.000.000 ton BBM berbagai macam jenis, seperti pertalit, pertamax, solar, dan lain-lain. Yang dapat untung Rp.300 (tiga ratus rupiah) per liter.

Example 300x600

Sudah sepuluh tahun beroperasi, namun disayangkan pembagian hasil usaha keuntungan (SHU) kepada para anggotanya tidak seluruhnya dibagikan setiap tahun.

Informasi yang dirangkum dari berbagai sumber menyampaikan, bahwa koperasi Jasa Sayaga tak pernah kunjung membagikan kepada semua anggotanya dari hasil SHU tersebut. Sehingga ketua koperasi Jasa Sayaga ibu Maryeni merasa terpaksa menjawab pertanyaan tertulis yang dikirim di media online tipikor investigasi.com, dalam suratnya tanggal 11 juli 2025 disebutkan, bahwa, margin atas setiap penjualan BBM berbeda untuk jenis BBM lainnya.

Baca juga:  Kabupaten Bogor Perpanjang PSBB Lagi? Ini Perbedaannya

Isi surat Maryeni juga menutup nutupi hasil penjualan dalam sehari, dan beliau tidak menjawab mengenai omset hasil penjualan Koperasi, BBM di SPBU 15.000.000 (lima belas ribu ton) per harinya.

Begitu juga tidak disebutkan margin sebenarnya yang di dapat dari bisnis BBM tersebut, yang selama ini dia ketua koperasi Sayaga. Bahkan dia tidak membantah kalau koperasi ini berhasil meraup margin keuntungan sampai miliaran rupiah, namun tidak disebutkan angkanya.

Heriyanto selaku Koordinator usaha koperasi Sayaga di SPBU ini, menyampaikan bahwa, saya tidak bisa bicara lebih jauh, tapi setahu saya mesin-mesin yang digunakan sejak 2015 belum pernah diganti, mengingat harganya cukup mahal, dalam satu mesin harganya bisa mencapai Rp. 300 juta rupiah lebih, karena sudah tua jadi kadang kadang ketika melayani pembeli, saat mesin meteran jalan suka lebih takaranya setiap satu liter, dan kita juga mengalami kerugian akibat mesinnya sering loncat-loncat saat mengisi ke mobil, sehingga mesin selalu di service. Kalau sudah begitu otomatis berhenti pelayanan.

Baca juga:  Pemkab Bogor Gelar Musrembang Di Kecamatan Cibinong Dalam Rencana 2026
Usaha bisnis SPBU koperasi Jasa Sayaga

Kami minta, jangan selalu dikatakan koperasi ini selalu untung besar kadang kadang kita hanya bisa menutupi biaya biaya operasional, termasuk menggaji karyawan 15 orang dibagi tiga shift, kata Heri yang mantan pensiunan inspektorat kabupaten Bogor, saat ditemui di halaman SPBU. (31/7/2025)

Mengenai anggota koperasi sudah mulai berkurang alasannya karena pensiun jadi dia mengundurkan diri sebagai anggota koperasi.

Heri menambahkan, kita setiap tahun diadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), dan pertanggung jawaban pengurus, pengawas dan DPS, membahas program kerja berikutnya, sekarang anggota koperasi 1.186 orang.

Setahu saya, pembagian SHU ke anggota dibagikan secara proporsional sebagaimana AD/ART, termasuk laporan keuangan koperasi Sayaga juga telah diaudit oleh akuntan publik dengan hasil WTP, selanjutnya dalam laporan hasil audit dilampirkan dalam buku RAT diberikan ke anggota, kata Heri. (Red)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *